Diberdayakan oleh Blogger.
Pastikan kesehatan,kerapihan dan keindahan gigi anda bersama kami " KLINIK GIGI SEHAT " Alamat : JL.Kenanga 1 No.6 Perum Condong Catur, Sleman (pintu barat amikom) Telp. (0274) 886289
RSS

Apakah Anak Anda Bruxism ?

 

        Taukah   anda   istilah  Bruxism, atau dalam bahasa Jawa :   ” KEROT/ KERAT ” ? atau, pernahkah anda mendengar suara berisik/ gemeretak dari gigi-geligi anak anda yang sedang tertidur pulas?. Apabila anda mengetahui dan menyadari terjadinya hal tersebut pada anak anda, maka waspadailah dengan segera!
            Tujuan dari penulisan artikel ini untuk memberikan informasi ilmiah mengenai Bruxism  tersebut dan pengenalan alat untuk menangani kebiasaan ini sehingga dapat mencegah terkikisnya gigi-geligi dan menghilangkan rasa nyeri pada wajah dan sendi rahang yang biasa menyertai kelainan ini.

Bruxism pada Gigi atas

      Bruxism  dan faktor penyebabnya.
  Bruxism adalah kebiasaan buruk yang tidak disadari, yang terjadi pada saat tidur, yaitu dengan menggerinda gigi-geliginya sendiri (antara gigi-geligi atas dan bawah) dengan kekuatan tekanan yang sangat besar dan berulang-ulang sehingga menimbulkan suara berisik. Ini ibarat mengunyah permen karet tanpa permen karetnya, sehingga selalu menimbulkan pergerakan rahang.

  Kebiasaan buruk ini sering terjadi pada anak-anak dengan gangguan psikologis yaitu stress dan kecemasan, karena stress atau kecemasan pada siang hari akan diikuti oleh tingkat aktifitas otot rahang yang lebih tinggi di malam harinya.

          Anak-anak yang hidup dalam lingkungan dengan disiplin yang tinggi (misalnya dalam lingkungan kehidupan militer), perpindahan tempat tinggal dari satu daerah ke daerah yang lain dengan bahasa dan budaya yang berbeda serta tingkat psikologis yang dimiliki anak, dapat menjadi faktor timbulnya kelainan ini.

    Gejala Klinis.
  Gejala yang timbul akibat bruxism bervariasi, diantaranya yaitu :
  •     Anak sering mengeluh pusing/ sakit kepala.
  •     Nyeri pada otot wajah dan otot rahang yang dapat meluas sampai ke tulang tengkorak/kepala, keleher bahkan ke punggung.
  • Rasa lelah yang berlebihan saat bangun tidur dan kadang sulit untuk membuka mulutnya lebar-lebar karena rahang terasa kaku.
  • Kebiasaan bruxism yang terus berlanjut, dapat menyebabkan abrasi/ terkikisnya gigi-geligi susu dan permanent.
  •  Jika masih berlanjut  sampai  dewasa, maka dapat menyebabkan penyakit/ kelainan pada  tulang rahang, gusi dan sendi rahang (Temporomandibular Disorder).
          Penanganan awal terhadap penderita bruxism dapat membantu mengurangi Temporomandibular Disorder  seperti rasa sakit/ nyeri pada wajah dan sendi rahang serta keterbatasan gerak rahang, yang bisa terjadi di kemudian hari.
  Pemakaian suatu Bite Splint dari resin acrylic / Polymethyl methacrylate (alat bantu lepasan) pada gigi-geligi adalah metode pencegahan yang paling  baik karena dapat membatasi gerak rahang yang berlebihan dan  mencegah terkikisnya  struktur gigi yang lebih jauh lagi.
        
Bite Splint

Gigi rahang bawah yang dipasangi bite splint


           Bite Splint dipakai tiap malam saat tidur dan juga selama siang hari ketika mereka mengalami tekanan psikis. Ketika tidak sedang digunakan, maka sebaiknya Splint disimpan dalam wadah berisi sedikit air.

Seorang dokter gigi perlu mempertimbangkan resiko anak dengan kebiasaan bruxism dari hasil anamnese dengan orang tua anak. Pada kondisi yang demikian, diperlukan pemutusan atau sedikitnya pengurangan rangsangan yang menyebabkan aktifitas otot meningkat, khususnya tekanan lingkungan.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan beberapa bentuk perawatan diantaranya latihan relaksasi, penggunaan obat penenang otot, bimbingan konseling dan penentraman hati yang dapat  mengurangi tekanan psikologis, serta bentuk perawatan lain yaitu penggunaan bite appliance dan occlusal adjustment yang dapat menghasilkan penurunan aktifitas bruxism secara keseluruhan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rampant Caries (Baby Bottle Caries)



Rampant Caries / Baby Bottle Caries 
pada anak-anak. 


Rampant Caries disebut juga Baby Bottle Caries atau dalam masyarakat kita dikenal dengan istilah 'Gigis'  adalah caries yang biasa terjadi pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan menghisap susu botol hingga tertidur.

Ciri khas caries ini pada awalnya tampak adanya bercak-bercak kuning kecoklatan bahkan sampai menghitam, khususnya pada gigi-geligi depan atas. Lama kelamaan gigi-geligi yang berubah warna itu akan berlubang dan hancur dengan sendirinya serta menimbulkan rasa ngilu/ sakit gigi.

Hal ini terjadi akibat penumpukan susu pada gigi depan atas si anak yang diminum menjelang tidur bahkan sampai tertidur. Para orang tua seringkali tidak menyadari hal ini atau mungkin mereka mendapatkan kesulitan untuk membersihkan sisa susu yang masih menempel karena takut membangunkan si anak dari tidurnya.

Akibat yang ditimbulkan oleh rampant caries :

  1.  Rasa ngilu / sakit spontan pada gigi yang caries
  2. Kesulitan pengunyahan
  3. Kesulitan pengucapan kata, terutama yang mengandung huruf konsonan seperti : S, F, V, W, T dan H, sehingga kemampuan bicara terganggu. 
  4. Penampilan wajah anak yang kurang baik
Penyakit ini mengenai hampir semua kelompok sosial ekonomi. Anak-anak yang sulit tidur biasanya menjadikan botol susu sebagai kompensasi mendapatkan ketenangan. Botol susu ini biasanya selain berisi susu, bisa juga berisi cairan fermentasi karbohidrat lainnya seperti juice dan vitamin C.

Pencegahan penyakit  ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  1.  Bersihkan gigi anak terutama bagian depan atas dengan sapu tangan / handuk kecil basah, setiap kali anak selesai menghisap botol sampai tertidur.
  2. Bila anak sudah berusia 1 tahun, hentikan kebiasaan menghisap susu dengan botol dan mulai menggantinya dengan gelas / cangkir susu. Kebanyakan bayi bisa memegang cangkir susu sejak usia 6 bulan.
  3. Batasi makan makanan yang mengandung gula dan bentuknya lengket, seperti permen, cokelat, biskuit, kue, dan lain-lain.
  4. Ganti cemilan anak dengan buah-buahan yang berserat dan banyak mengandung air seperti apel, pir, jeruk, semangka, dan lain-lain.
  5. Beri air putih pada anak setiap selesai makan apa saja (kalau bisa derngan berkumur).
  6. Ajarkan dan temani anak untuk menyikat giginya, terutama sebelum tidur malam.
  7. Biasakan anak mengunjungi dokter gigi sejak awal dan lanjutkan kunjungan berkala setiap 6 bulan sekali.
  8. Gigi anak yang sudah terlanjur mengalami caries perlu diperbaiki dengan penambalan atau pembuatan mahkota/gigi palsu anak.
Menghilangkan kebiasaan mengisap susu botol pada anak perlu dilakukan secara bertahap, dimulai dengan mengurangi jumlah kandungan gula / susu dalam botol atau mencairkan juice-nya, yang dilakukan beberapa minggu sampai akhirnya menghilangkan botolnya segera. Kemudian ajarkanlah anak dan berikanlah pengertian untuk beralih menggunakan gelas atau cangkir susu.

Biasanya para orang tua akan mengalami kesulitan dalam menghilangkan kebiasaan ini karena si anak akan tetap meminta botol susunya. Bahkan kadang mereka tidak tega untuk menghentikan kebiasaan anak menghisap botol susunya, karea dianggap ketenangan psikis anak akan terganggu.

Perasaan seperti ini perlu dipertimbangkan kembali demi kebaikan buah hati kita sendiri nantinya, khususnya demi kelangsungan kesehatan giginya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lubang Gigi (Caries Dentis)

Lubang gigi (caries dentis) 




Gigi adalah jaringan tubuh yang paling keras dibanding bagian tubuh yang lainnya. Dengan struktur yang berlapis mulai dari email yang amat keras, dentin (tulang gigi) di dalamnya, pulpa yang berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, pembuluh getah bening dan bagian lain yang memperkokoh gigi. Namun demikian, apabila gigi tidak memperoleh perawatan semestinya, maka mudah sekali mengalami kerusakan.

 Lubang pada gigi (Caries Dentis) merupakan proses kerusakan gigi yang diawali dengan adanya penumpukan sisa makanan pada permukaan gigi yang disebut 'food debris'  yang lama kelamaan akan menebal disebut 'plak', dan akhirnya akan mengeras seperti karang yang disebut 'karang gigi'. Jutaan kuan didalam mulut kita senang sekali berkumpul di dalam karang gigi ini. Mereka akan mengeluarkan asam yang dapat mengeluarkan asam yang dapat membusukkan gigi dan membuat gigi menjadi berlubang yang disebut 'caries'.

Banyak faktor yang menyebbkan terjadinya caries, antara lain:

  • Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak lagi kental mempermudah terjadinya caries.
  • Adanya bakteri / kuman dari jenis Strepcoccus dan Lactobacillus.
  • Makanan yang kita konsumsi yaitu makanan yang manis, mudah lengket dan menempel pada gigi seperti permen, cokelat, kue, dan lain-lain.
  • Kesadaran akan pemeliharaan kesehatan gigi yang  menentukan tingkat kebersihan mulut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS